Ketupat Sebagai Hidangan khas Lebaran

by | Apr 8, 2024 | Event | 0 comments

Lebaran adalah momen di nanti-nanti, menandai kemenangan setelah berpuasa sebulan penuh. Salah satu tradisi ikoniknya yaitu ketupat. Makanan sederhana dari beras di bungkus dengan anyaman daun kelapa menyimpan makna yang mendalam.
Ketupat tidak hanya sekedar makanan, tetapi simbol yang di junjung tinggi dalam budaya. Dalam tradisi Jawa, di kenal dengan istilah ‘Ngaku Lepat dan Laku Papat’. ‘Ngaku Lepat’ berarti mengakui kesalahan. Yang tercermin dalam prosesi sungkeman, dimana anak-anak memohon ampunan dari orang tua. Ini adalah bentuk mengakui kesalahan yang telah di lakukan.

‘Laku Papat’ mengandung 4 tindakan yang di wakili oleh ketupat.

Lebaran, luberan, leburan, dan laburan. Lebaran menandakan penyelesaian puasa, luberan : melimpahkan rezeki, leburan : melebur dosa, dan laburan : mensucikan hati.  Di sisi lain dengan bentuknya yang persegi, melambangkan 4 jenis nafsu duniawi yang harus dikendalikan. Al amarah (emosional), al lawwamah (lapar), supiah (keindahan), dan mutmainah (keinginan memaksa).
Filosofi ketupat juga terkait dengan bahan-bahannya. Janur atau daun kelapa muda, melambangkan tolak bala. Beras, yang menjadi isi ketupat, adalah simbol kemakmuran. Santan, yang sering digunakan dalam lauk pendamping, ketupat dalam bahasa Jawa disebut ‘santen’. Yang berarti ‘ngapunten’, berarti memohon maaf.
Tradisi menyantap ketupat saat Lebaran juga mengajarkan tentang pentingnya kebersamaan dan kerukunan. Biasanya di nikmati bersama-sama dengan keluarga dan kerabat. Hal ini menunjukkan persatuan untuk saling memaafkan dan memulai lembaran baru dalam kehidupan.

Ketupat juga memiliki aspek sosial yang kuat. Dengan menggantung di depan rumah, masyarakat berharap untuk menghindari marabahaya. Ini merupakan bentuk harapan yang di wujudkan dalam bentuk sederhana namun penuh makna.

Tidak hanya menjadi makanan khas Lebaran, tetapi bagian dari warisan budaya. Ini adalah contoh makanan menjadi lebih dari sekedar asupan nutrisi. Tetapi juga pembawa pesan dan nilai-nilai yang mendalam.
Dalam kesimpulannya dengan setiap anyaman dan butir beras, mengingatkan pentingnya introspeksi, pengampunan dan kebersamaan. Ini adalah warisan yang terus di jaga untuk selalu menghargai dan merayakan kekayaan budaya.
Itulah tadi sejarah nya sebagai hidangan khas lebaran yang menjadi favorit semua masyarakat.
Baca Juga :  PT Wadja Inti Mulia Turut Serta Ikuti Event Tahunan Terbesar di Indonesia

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share This